AYAT TENTANG TAQWA
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ
“Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari seorang diri.” (QS. An-Nisa`: 1)
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)
Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.”(QS. Al-Hasyr: 18)
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُواْ اللّهَ
“Dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan (juga) kepada kalian, yaitu bertakwalah kalian kepada Allah.” (QS. An-Nisa`: 131)
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (amalan) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah: 27)
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)
Allah Ta’ala berfirman:
يِا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إَن تَتَّقُواْ اللّهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَاناً
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian bertakwa kepada Allah, Dia akan memberikan kepadamu furqan (pembeda).” (QS. Al-Anfal: 29)
Allah Ta’ala berfirman:
تِلْكَ الْجَنَّةُ الَّتِي نُورِثُ مِنْ عِبَادِنَا مَن كَانَ تَقِيًّا
“Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa.” (QS. Maryam: 63)
Allah Ta’ala berfirman:
وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertakwa.” (QS. Asy-Syu’ara`: 90)
Allah Ta’ala berfirman:
ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
“Inilah kitab (Al-Quran) yang tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah: 2)
Penjelasan ringkas:
Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata dalam Jami’ Al-Ulum wa Al-Hikam, “Asal makna ketakwaan adalah engkau menjadikan antara dirimu dengan siksaan Allah berupa penghalang yang akan melindungi kamu darinya.” Karenanya semua ucapan, amalan, dan keyakinan yang tujuannya melindungi kita dari siksaan Allah maka itu adalah ketakwaan.
Definisi lain pernah diutarakan oleh seorang ulama yang bernama Thalq bin Habib rahimahullah dimana beliau berkata, “Takwa adalah engkau melakukan ketaatan kepada Allah di atas cahaya dari Allah karena mengharap pahala Allah, dan engkau meninggalkan maksiat kepada Allah di atas cahaya dari Allah karena takut akan siksaan Allah.”
Dari ucapan beliau ini kita bisa memahami bahwa ketakwaan mempunyai 3 pondasi dasar:
a.Melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan Allah.
b.Dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan harus sesuai dengan cahaya Allah, yakni aturan Allah yang terwujud dalam sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
c.Menyeimbangkan rasa harap dan takut kepada Allah dalam setiap amalan yang dikerjakan. Karena harapan kepada Allah tanpa disertai dengan takut kepada-Nya akan menyebabkan seseorang menjadi zindiq, sementara takut kepada Allah tanpa disertai harapan kepada-Nya adalah sifatnya orang-orang kafir.
Kalau kita menelaah kedua definisi di atas, maka tentu kita akan mendapati kalau tidak ada satupun kebaikan kecuali termasuk ke dalamnya dan tidak ada waktu sedetikpun bagi kita kecuali harus bersifat dengannya. Karenanya Allah Ta’ala sangat memerintahkan ketakwaan ini kepada seluruh manusia secara umum dan orang-orang yang beriman secara khusus, bahkan Dia mengulang-ulangi perintah ini pada banyak tempat dalam Al-Qur`an. Dan Allah mengingatkan bahwa ketakwaan merupakan keharusan atas mereka dalam mewujudkan kesyukuran mereka kepada Allah Ta’ala yang menciptakan mereka, menguasai mereka, dan mengatur semua yang berkenaan dengan hidup mati mereka.
Adapun keutamaan takwa dan orang yang bertakwa, maka secara umum semua kebaikan di dunia dan di akhirat yang didapatkan oleh seorang hamba merupakan buah dan hasil dari ketakwaannya kepada Allah. Adapun secara khusus, maka ada beberapa yang tersebut dalam ayat-ayat di atas yaitu:
a.Semua amalan ibadah makhluk akan ditolak oleh Allah kecuali amalannya orang-orang yang bertakwa. Yaitu orang yang amalannya dibangun di atas keikhlasan dan sesuai dengan petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
b.Dia tidak akan mendapatkan kesulitan yang berarti dalam kehidupan dunianya, karena Allah Ta’ala selalu ada untuk memberinya jalan keluar.
c.Dia tidak perlu khawatir akan kehabisan harta, karena Allah Ta’ala telah berjanji akan senantiasa memberinya rezki dari jalan-jalan yang tidak pernah dia duga sebelumnya, dan Allah Maha memenuhi janji-Nya.
d.    Dia tidak akan tersesat dalam kehidupan dunia dan agamanya, karena Allah Ta’ala memberinya ilmu yang dengannya dia bisa membedakan mana kebaikan dan mana kejelekan, mana tauhid dan mana kesyirikan, mana iman dan mana kekafiran, mana sunnah dan mana bid’ah, maka ketaatan dan mana maksiat.
e.    Semua keutamaan di atas disempurnakan dengan didekatkannya surga kepada orang yang bertakwa pada hari kiamat sehingga mereka akan segera memasukinya.
Adapun perincian mengenai ucapan, amalan, dan keyakinan yang merupakan ketakwaan, maka Allah Ta’ala telah menjelaskannya secara rinci dalam Al-Qur`an dengan sejelas-jelasnya tanpa menyisakan sedikitpun keraguan dan kesamaran. Karenanya Allah Ta’ala menjadikan Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi mereka yang mencari ketakwaan dan mereka yang hendak meningkatkan ketakwaan mereka.