Strategi STP Tupperware (New Wave Marketing)

Strategi STP Tupperware (New Wave Marketing)


Produk                       : Rumah Tangga

Nama Produk            : Tupperware

Sejarah Dan Perkembangan Tupperware
Nama "Tupperware" berasal dari nama sang penemu,Earl Silas Tupper, ahli kimia dari Amerika Serikat. Saat ia  berusia 31 tahun mendirikan perusahaan Tupper Plastic Company dan pabrik pertamanya di Farnumsville,Massachussets, USA inilah produk plastik dengan merk Tupper Plastic mulai dijual tahun 1946 melalui toko dan katalog. 

Namun penjualan kurang sukses karena keistimewaan produk Tupperware yaitu “SEAL” atau tutupnya yang kedap udara dan kedap cairan ini tidak diketahui konsumen karena tidak ada penjelasan tentang itu. Hingga datanglah Brownie Wise. Earl Tupper kemudian mengangkatnya sebagai tenaga penjual di perusahaannya. Dia sangat bersemangat dengan mangkuk-mangkuk buatan Tupper dan dia menemukan cara bagaimana menjualnya: pesta rumah/party Tupperware. 

Pada 1954, dan penjualan Tupperware telah mencapai 25 juta dolar AS dan ada 20.000 penjual Tupperware di AS. Sukses dalam menjual membuatnya dipercaya untuk memegang pimpinan tertinggi di bidang marketing di kantor pusat Tupper. Wise menjadi terkenal dan wajahnya terpampang di halaman depan Business Week, wanita pertama yang melakukannya. Dia mengendarai sebuah Cadillac merah jambu yang dihadiahkan oleh Tupper dan memiliki sebuah mansion di Florida yang lengkap dengan burung-burung flamingo.

Tupperware mulai dikenal masyarakat Indonesia sekitar tahun 1978. Namun, nyatanya belum dapat berkembang luas, karena belum memiliki kantor perwakilan dan distributor resmi Tupperware di Indonesia. Sebagai sebuah peluang bisnis yang menjanjikan, Setelah beberapa kali gagal mencari rekanan, tahun 1990 Kantor Pusat Tupperware dari Orlando AS, datang ke Jakarta untuk menyeleksi tujuh calon rekanan. Diluar dugaan, dari hasil seleksi terpilih Ibu Nafisah Emir yang sebetulnya cuma iseng-iseng saja mengikuti seleksi. Akhirnya pada 11 Juni 1991 diadakanlah pesta Tupperware pertama di Indonesia. Inilah cikal bakal bisnis Tupperware yang begitu hebat di Indonesia.

Dapat dikatakan, tahun ´91-´94 merupakan masa peletakan pondasi bagi Tupperware Indonesia, tahun ´95 perlahan-lahan Tupperware bangkit dan berkembang pesat pada periode berikutnya. Pada saat ini Tupperware Indonesia yang diwakili oleh PT Tupperware Indonesia telah memiliki lebih dari 70 Distributor resmi yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

Berkembangnya produk Tupperware membuat setiap perwakilan Tupperware di seluruh dunia mengembangkan produk-produknya. Dimulai 2008 mulailah produk Tupperware Malaysia masuk ke negara Indonesia. Disusul dengan penjualan berbagai produk Tupperware dari manca negara. Amerika, Brazil, Korea, Cina, Jepang, Portugal, Israel, Turkey, Vebezuela, Filiphine, Singapore, India, dan dari berbagai negara lainnya.




Strategi STP Tupperware

Dalam ilmu marketing kita mengenal STP dan 4P sebagai strategi pemasaran produk ataupun jasa. STP adalah singkatan dari Segmentation, Targeting dan Positioning sedangkan 4P adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni Product, Price, Place dan Promotion. STP dan 4P akan selalu muncul dalam marketing, apa pun konteksnya. Namun kali ini akan membahas Strategi STP saja.

1.      Segmentation

Adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk. Demografi, penjualan produk Tupperware ditujukan untuk para penduduk di negara maju maupun negara berkembang yang mulai memberikan perhatian lebih terhadap produk rumah tangga sebagai tempat menyimpan makanan kering maupun basah, agar makanan lebih tahan lama. Tupperware tidak hanya menciptakan produk untuk kebutuhan rumah tangga saja tetapi mengarah ke life style, dimana produk yang akan diciptakan bisa sebagai sarana gaya hidup modern dengan medesain produk secantik mungkin dan tidak mengurangai kualitas dan fungsinya.  Tupperware tidak menetapkan wilayah sasaran geografik. Dapat melayani semua segmen pasar. Untuk mendukung keberadaan barang Tupperware banyak menyebar di pasar-pasar besar maupun kecil , dan juga ada di katalog atau majalah dan bisnis online.

2.      Targeting
  

Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar. Pria dan wanita. Berusia dari anak-anak sampai dewasa. Atlet, eksekutif, pelajar,yang sering membawal bekal makanan atau minuman saat beraktivitas. Lalu merambah kepasaran ibu-ibu sebagai selingan lifestyle ibu-ibu masa kini. Dulu Tupperware cuma dicitrakan untuk ibu-ibu. Dalam perjalanan waktu, orang tahu, produk ini juga cocok untuk siapa saja, dari eksekutif, pelajar hingga pekerja pria dan wanita. Bahkan, kini semakin banyak konsumen yang menggunakan produk ini, setiap hari, sesuai kebutuhan mereka.Berani menembus semua segmen pasar dari mulai kebutuhan rumah tangga, aktivitas olah raga, pelajar, dan pekerja kantoran yang selalu membawa bekal . 

3.      Positioning 

Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya. Dari contoh produk yang tersedia, Tupperware memberikan manfaat untuk menyimpan makanan lebih tahan lama ,karena keistimewaan produk Tupperware yaitu “SEAL” atau tutupnya yang kedap udara dan kedap cairan dan tidak mudah tumpah . Tupperware cenderung lebih unggul dibandingkan merek sejenis pada kualitas plastik yang sangat bagus, tahan lama dan anti pecah.

Note : Dalam rangkaian proses marketing, STP ini ada di tahap awal yang paling penting yakni mengidentifikasikan customer value. STP ada di level strategis karena menentukan bagaimana kita menggarap pasar. :)



Kelompok 1 :
1.      Faizin                    : 140603070
2.      Firman                  : 140603067
3.      M.Taifur               : 140603060
4.      Nur Amalia          : 140603091
5.      Risa Lestari          : 140603082
6.      Sariati                   : 140603085
7.      Vino Aurefanda   : 140603072


Dosen Pembimbing   : Fahmi Yunus, S.E., M.S.